JAKARTA - Abu Nashr Muhammad bin Muhammad bin Tarkhan bin Al-Uzalagh Al Farabi merupakan seorang ilmuwan, filsuf dan ahli hukum Islam. Ia lahir di Wasij, Kazakhstan pada tahun 870 Masehi.
Al-Farabi adalah tokoh dalam bidang filsafat yang dijuluki “Guru Kedua” karena ia mengikuti Aristoteles yang dikenal sebagai “Guru Pertama”. Selama abad pertengahan ia berperan untuk menerjemahkan teks Yunani asli.
Sejak awal pendidikan, Ia mulai mempelajari Al Quran, tata bahasa, kesusastraan, ilmu agama, aritmatika dasar hingga musik.
BACA JUGA:
Ia dikenal sebagai cendekiawan muslim yang ahli dalam bidang filsafat. Berkat kecerdasannya dalam memahami pemikiran filsafat Aristoteles, ia dijuluki sebagai “Guru Kedua” setelah Aristoteles.
Al-Farabi diakui sebagai filsuf islam pertama yang berupaya untuk merelevansikan filsafat politik Yunani klasik dengan islam. Ia juga berusaha untuk membuat filsafat ini bisa dimengerti dalam konteks agama.
Sebagai seorang ilmuwan yang berpengaruh, dia berhasil membuat beberapa karya, antara lain yaitu Al Madinah Al-Fadhilah, Al Musiqi Al Kabir, Isha’u Al-Iqa dan lainnya.